Hi Creators / Content Creator!

Profesi Content Creator – Kreator Konten

Pada saat pandemi jumlah content creator terus meningkat, profesi ini dianggap sebagai salah satu solusi karena pengerjaannya bisa dilakukan di dalam rumah. Banyak yang coba-coba untuk menggeluti bidang ini, tidak sedikit yang berhasil dan menjadi terkenal sehingga mampu menghasilkan pundi-pundi uang dan memberikan dampak positif ke masyarakat sekitar meski banyak juga yang pada akhirnya harus merelakan mimpinya menjadi content creator karena kontennya tidak banyak dilihat.

Menjadi content creator tidaklah segampang bayangan orang-orang, perlu keterampilan khusus mulai dari videografi, fotografi, editing, marketing, dan masih banyak lagi. Untuk itu sebelum memutuskan menjadi seorang content creator sebaiknya mendalami skill yang diperlukan terlebih dahulu lalu menekuninya, sehingga konten yg disebarkan telah dibuat secara matang dan bukan asal bikin saja.

Menjadi seorang content creator berarti bersedia memberikan informasi mengenai topik yang dipilih baik dalam bentuk tulisan maupun video. Informasi tersebut sebaiknya merupakan informasi akurat dan mengandung wawasan,

jangan hanya dibuat tanpa sumber dan alasan yang jelas karena bisa menjadi biang hoaks dan menimbulkan kegaduhan, kamu bahkan juga bisa dikenakan beragam pasal tertentu mengenai undang-undang ITE.

Berbagai konten yang bisa dengan mudah kamu temui di media sosial Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan lain sebagainya memiliki jenis konten yang berbeda-beda, lalu

Apa sajakah macam content creator itu? Ini dia jawabannya.

1. Penulis

Penulis adalah Content Creator di kategori teks

Kamu pasti sudah pernah membaca thread di sosial media twitter dengan berbagai topik mulai dari cerita horror, cerita keluarga, dan masih banyak lagi, pembuat konten ini termasuk jenis writer karena menyampaikan informasinya dengan kemasan berbentuk tulisan. Tidak hanya twitter, seorang penulis juga bisa menyebarkan tulisannya melalui blog pada website dan caption pada Instagram. Penulis yang telah berpengalaman bisa mendapatkan uang dari endorse pada akun yang dimilikinya.

Membagikan konten yang berwujud tulisan membutuhkan skill copywriting yang mumpuni, karena jenis konten yang dibuat difokuskan pada penyampaian dalam bentuk kata-kata, untuk itu perlu penguasaan tata bahasa, pengayaan diksi, dan pemilihan kalimat yang cocok sebelum konten tersebut dirilis, semakin unik, menarik dan original tulisan tersebut sangat mungkin mendatangkan lebih banyak like dari masyarakat.

Untuk membuat konten berbentuk tulisan pastikan untuk tidak menjiplak karya orang lain, buat kontenmu secara mandiri untuk memunculkan citra yang positif, selain itu juga pastikan untuk tidak membuat berita bohong yang merugikan.

Berilah keterangan agar tidak menimbulkan keresahan, cantumkan sumber jika ceritamu adalah fakta yang sebelumnya pernah ditulis oleh orang lain, gunakan etika kepenulisan sebelum mencoba menjadi seorang content creator yang fokus menjadi penulis.

2. Pembicara

Biasanya seorang pembicara membuat konten dengan menggunakan kamera dan menyampaikan topik yang dibahas secara langsung, content creator jenis pembicara ini perlu memiliki skill public speaking yang baik karena fokus penyampainnya dilakukan melalui obrolan.

Jika kurang memiliki skill public speaking bisa menggunakan bantuan script agar penyampaiannya lebih luwes, dan tidak terbata- bata, meski begitu penting belajar mengenai mimik wajah, intonasi, dan lain sebagainya agar informasi yang disampaikan lebih ekspresif dan menarik.

Muatan konten yang biasanya dibahas seorang pembicara adalah motivasi, komedi, cerita horror, dan lain sebagainya. Untuk menyampaikan konten motivasi perlu penekanan suara yang baik sehingga kata-kata yang disampaikan terlihat berbobot dengan itu pendengar juga akan tertarik dan terus melihat konten buatanmu.

Pada konten bermuatan horror sangat perlu untuk menyampaikan cerita dengan mimik wajah yang ekspresif menggambarkan ketakutan, kekhawatiran, dan emosi lainnya, intonasi suara juga dibuat sedalam mungkin untuk mendukung unsur horror yang hendak disampaikan.

3. Pembuat Jaringan Content Creator

Pembuat jaringan atau networking membuat ide-ide secara bersamaan dengan content creator lain meskipun tidak membuat kontennya bersama. Ide yang diproduksi kemudian bisa dikatulisasikan dalam beragam bentuk konten sesuai dengan basic keterampilan yang dimiliki. Dengan adanya networking membantu seorang content creator lebih tau mengenai isu terkini, informasi aktual yang ramai diperbincangkan sehingga konten yang dihasilkan akan lebih up to date.

4. Visualitator

Seorang visualitator menyampaikan informasi dan ide-ide yang dimiliki dengan menggunakan gambar saja, maka dari itu sangat penting untuk memiliki ide-ide unik dan out of the box agar gambar yang disampaikan lebih banyak mengundang like, dibandingkan dengan jenis content creator lainnya.

Visualitator mengharuskan pelakunya untuk memiliki skill khusus yakni menggambar, menggambar sendiri saat ini tidak hanya terpaku pada alat tulis berbentuk pensil dan kertas saja, menggambar bisa dilakukan secara digital, buatlah gambar seorisinil mungkin agar kamu memiliki citra berbeda dan lebih gampang dikenali.

Mendapatkan uang bagi seorang visualitator cenderung mudah, dengan keterampilan yang dimiliki, visualitator bisa membuka jasa pembuatan gambar, video animasi atau lukisan.

Selain menguploadnya di media sosial sebagai karya, hal itu juga bisa sekaligus menjadi media promosi bagi para pengikutnya untuk membeli karya yang dibuat.

Profesi content creator bisa dilakoni oleh siapa saja, namun perlu skill dan keterampilan tertentu maupun persiapan mental yang matang sebelum memutuskan menjadi seorang content creator. Profesi ini memang terkesan gampang karena dapat dikerjakan dengan mudah tapi tanpa kemampuan yang khusus kamu akan kesulitan untuk menjadi seorang content creator.

Jika hendak menggeluti profesi sebagai content creator, pastikan kamu memilih satu dari empat jenis content creator diatas, skill apa yang kamu miliki, apabila kamu memiliki kemampuan dibidang videografi kamu bisa mencoba menjadi speaker di depan kamera. (Baca: Right Skill dan Skill Mindset Content Creator)

Menyampaikan informasi dalam bentuk video kepada masyarakat dengan konten-konten yang kamu minati, kamu juga perlu mendalami beberapa skill yang dibutuhkan termasuk public speaking.

Pilih satu media sosial yang hendak kamu tekuni terlebih dahulu, sehingga kontenmu bisa lebih fokus pada model yang sesuai. Misalnya kamu hendak menjadi pembicara dengan konten podcast, kamu bisa membuat podcast dengan durasi pada umumnya lalu menguploadnya ke YouTube.

Jika ingin sekaligus promosi pada media sosial lain yang kamu miliki sesuaikan dengan model yang biasa dibuat pada media sosial tersebut, di Instagram kamu bisa membuat video dengan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan YouTube, di Twitter kamu dapat mengulas jenis konten dan isi cerita yang kamu angkat.

Mengawali karir menjadi content creator bukan pekerjaan yang bisa digampangkan, apalagi jika konten yang kamu buat bukan konten sensasi melainkan edukasi. Untuk itu perlu untuk membuat isi konten dengan sebaik-baiknya baik dalam segi isi, penyampaian, dan promosi.

Kamu juga harus mencoba usaha lain untuk mengenalkan kontenmu kepada masyarakat seperti melakukan kolaborasi dengan senior atau membayar orang lain untuk mengiklankan kontenmu.

Jika tidak sabar dan telaten, menjadi content creator bisa membuatmu stres apalagi jika tidak ada yang menonton atau melihat kontenmu.

Apabila kamu sedang mencari Mentor dan Komunitas Positif Content Creator yang bisa membantu meroketkan karier Content Creator kamu, silahkan bergabung di Effion Creator School “Where Content Creators Start and Grow!” yang bisa kamu pelajari detailnya di website : www.EffionCreatorSchool.com